Friday, June 30, 2017

Tentang Kewarasan

Hai, sobat. tau nggak sih ternyata setiap manusia yang diciptakan didunia ini tidak semua dalam keadaan waras, mengapa hal ini terjadi? coba tanyakan pada diri sendiri, jika anda mengetahui jawabannya berati anda termasuk orang yang berfikir dan mengimani keberadaan tuhan.

Ya, memang jika kita tinjau lebih jauh, manusia diciptakan bukan tanpa alasan, sebab tuhan memiliki rencana yang tak terduga dan tidak akan bisa di duga oleh makhluknya, karena memang Tuhan lah sebaik baiknya pencipta dan sebaik baiknya penjaga rahasia.

Berbicara mengenai kewarasan, memang manusia diciptakan tidak semuanya waras, ada yang setengah gila dan ada pula yang disebut gila, orang yang kita lihat waraspun belum tentu waras, karena bisa jadi orang tersebut dalam berfikir suka gila!.

Hei, orang gila, apakah kamu gila? belum tentu orang yang gila itu gila, karena orang waraspun bisa jadi lebih gila dari orang gila, so, jangan menghina orang gila karena orang gila itu sebenarnya tidak ingin gila, namun rencana tuhan yang menentukan orang tersebut menjadi gila.

Orang yang waras adalah orang yang mengerti akan senang susahnya sesamanya, merasakan sakit jika saudaranya sakit, merasakan bahagia jika saudaranya bahagia, itulah hakikat dari kewarasan yang harus tertanam dalam diri kita, so mau nggak jadi orang waras?

Waras memiliki berbagai kategori, diantaranya, waras fikiran dan perbuatan.. waras fikiran mencakup sebagian besar cara berfikir kita dalam memandang dan menjalani kehidupan ini, sedangkan untuk waras perbuatan yakni mencakup tindak tanduk seseorang dalam berhubungan sosial.

Jangan pernah kita menjadi orang yang waras namun gila, gila dalam artian kita berfikir dan bertindak tenttang hal-hal yang dianggap gila oleh orang disekeliling kita, so apakah kamu ingin menjadi orng waras tapi gila?

Haha nggak maukan? mendingan jadi gila sekalian dari pada gila-gilaan, kan keren wkk, saya rasa tulisan ini sudah opset dan terlalu mengada-ada karena saya sudah paleng dan mentok, jadi ya saya tulis alakadarnya aja, jangan ditanggapi dengan serius tulisan ini ya.

Karena tulisan ini meruapakan tulisan yang saya tulis tidak serius, cuma ingin meluapkan pikiran saya, so kalo kamu anggap serius tulisan ini maka kamu salah besar. hehe

Ydh deh sebagai penutup, yuk mari kita jadi orang waras yang waras, agar tercipta kehidupan yang waras dan tercipta kehidupan yang aman dan nyaman :p

Fase Kehidupan Ngawur

sebagian besar orang mengalami 2 fase dalm kehidupannya, yakni fase waras dan fase gila, jadi kamu mau pih yang mana? waras atau gila? kalo saya sih mending gila, gila dalam hal usaha dan pekerjaan, karena dengan kegilaan maka suatau hal yang mustahil terjadi bisa jadi akna terwujud.

Namun jika kita hanya berfikri waras dalam usaha maka, usaha tersebut akan begitu-begitu saja, sebab perusahaan yang sukses dimotori oleh pekerja-pekerja yang gila dalam hal inovasi,, haha udah ah nambah ngawur aja tulisan ini, sekian dulu ya. :v

Friday, June 16, 2017

Planning is Power of Life

Halo kawan, kita hidup di dunia ini tentunya merupakan suatu anugrah yang diberikan oleh Tuhan kepada kita, sudah sepaptutnya kita syukuri karena ini merupakan bentuk cinta kasih Tuhan kepada kita, bagaimana tuhan tidak cinta kepada kita? lah wong kita diberi hidup saja itu artinya Tuhan sudah memberikan rasa cintanya kepada kita, membiarkan kita hidup untuk menjalani kehidupan ini.

Banyak yang mengeluh mengapa Tuhan membiarkan hidup sesorang mederita, padahal jika kita teliti lebih mendalam, didunia ini tidak ada hidup yang menderita yang ada semuanya bahagia, tentunya jika kita memadangnya dari perspektif agama.

Sudah diberikan hidup saja itu merupakan sebuah hadiah kebahagian tuhan kepada kita, jadi kita harus tetap menjalani hidup ini dengan penuh bahagia dan penuh rasa cinta, selayaknya tuhan yang menebarkan rasa cintanya kepada hambanya.

Meski terkadang masih ada saja orang yang memadang hidup ini adalah sebuah kutukan, stop kamu jangan ikut-ikutan, mending banyak bersyukur aja dah, alasannya simpel, tuhan menciptakan kita untuk senantiasa terus bersyukur kepadanya so, jangan banyak mengeluh menjalai kehidupan ini.

Nah agar hidup ini menjadi lebih indah, maka kita musti memeiliki planning yang tepat, yakni rencana hidup kita kedepan agar supaya hidup kita bahagia, tanpa adanya sebuah planning maka hidup akan menjadi tidak terarah, tuhan telah mengajarkan ini kepada makhluknya.

Ya, tuhan telah berencana membuat hidup kita bahagia, so tinggal kita yang menentukannya jalannya, jika hidup kita ingin bahagia maka pilih jalan yang di cintai Tuhan, dan jika ingin hidup menderita maka pilih jalan yang dibenci tuhan so simpel kan?

Untuk itu mari kita buat sebuah planning yang tepat agar hidup kita bahagia, jangan sampai kita menjalani hidup ini tidak memiliki plannaing, karena arah hidup kita tidak akan terarah jika planning yang harusnya ada malah tidak kita buat, so jika kamu belum punya planning segera buat plannig dari sekarang gays.

Power of Life

Ya bisa dikatakan rencana adalah kekuatan hidup, karena memang begitu krusialnya sebuah rencana membuat hal yang tidak terarah menjadi terarah,yuk ciptakan hidup sesuai planning kita agar kita bisa hisup bahagia dengan penuh rasa cinta.

Planning yang harus kita buat adalah planning jangka pendek dan panjang serta planning cadangan, mengapa harus ada plannig cadangan? kareana jika planning utama kita gagal maka kita masih memiliki planing cadangan yang bisa kita gunakan.

So, tunggu apa lagi yuk mari kita buat planning hidup, agar kita tidak tersesat dalam menjalani kehidupan yang sejatinya indah ini.. sekian dulu ya gaes.. hehe

Hanya orang bdoh yang tidak mau membuat rencana hidup, jadi tunggu apa lagi gaes..

Tuesday, January 10, 2017

Malamku Siangku (Cerita Hidup Gw)

Malamku Siangku

Malamku Siangku (Cerita Hidup Gw) - Tak terasa sudah hampir 2 tahun hidup gw udah kaya kalong, apaan tuh kalong? kalong is bat, or lalay ari cek sundana mah hehe.. maklumin aja ya bro gw orang sunda, jadi gw kait kaitin deh kesundaan gw disetiap tulisan gw. lanjuutt..

Entah kenapa seakan hidup gw duatahun ini udah kaya nggak waras alias gila, ya dibilang gila karena udah nggak normal agaknya, karena hidup gw beda dari kebanyakan orang, pokoknya banyak perbedaan gw dari orang orang pada umumnya..

ini beberapa contohnya, Disaat orang orang menunjukan eksistensinya di dunia sosial, gw malah sedikit anti sosial, orang orang banyak bercengkrama dengan teman, sahabat, keluarga bahkan pacar, gw lebih asyik sendiri, nggak tahu kenapa hal ini datang dama diri gw 2 tahun ini.

Gw sebenernya pengen seperti orang orang, maen kesana kesini, pergi kesana kesini, bercengkrama, tapi batin dan raga gw rupanya menolak untuk merealisasikan hal itu, al hasil gw nyaman sendiri didepan laptop gw tercinta dan gw jarang berinteraksi dengan orang orang diluar.

Sebenernya gw ironis sih ngeliat keadaan gw saat ini, yang tadinya aktif gerak di organisasi organisasi, banyak berinteraksi dengan orang orang, tapi sekarang untuk ngelangkahin kaki gw ke warung depan kosan aja rasanya berat, entah jin apa yang udah ngerasukin gw, sampe sampe gw jadi mager banget.

Tapi setidaknya gw sedikit sedikit mulai berkarya untuk nutupin kebiasaan buruk gw, dengan menjadi blogger dan belajar nulis, dari ngeblog itu lah gw sekarang udah agak sedikit bisa nulis, walaupun tulisan gw nggak enak dibaca sama sekali oleh orang :v

Jadi maklumin aja kalo kalo tulisan ini nggak enak dibaca, karena udah gw bilang, gw baru belajr nulis jadi jangan ngejek gw ya hehe...

Tentang malamku siangku, seperti yang gw tulis dijudul, gini ceritanya, jadi gw kayaknya udah nggak normal karena waktu malam gw jadi siang dan siang jadi malam, kan setresss, waktu tidur gw sebenernya banyak tapi tdurnya diwaktu siang, jadi udah nggak normal hidup gw ini.

Hal yang masih menjadi tanda tanya besar gw saat ini adalah kenapa gw nggak bisa me manage waktu gw? gw pengen hidup normal laya orang yang tidur dimlam hari dan beraktifitas disiang hari, tapi gw belum bisa bro, entah kenapa mata gw kalo malem nggak pernah ngantuk, jadi melek sepanjang malam dan merem di waktu siang.

Sungguh aneh pasti orang mengira kehidupan gw udah kya kelelawar bro haha, tpi sebenernya sih gw udah belajr sedikit sedikit ngilangin kebiasaan burk gw ini, meski hal tersebut belum efektif.

karena gw nggak tau lagi mau nulis apa jadi udah dulu lah tulisan ini karena gw rasa tulisan ini merupakan tulisan yang nggak layak untuk dibaca dan nggak penting untuk dibaca oleh oang orang kayak kamu,,,, siapa???? iya kamu kamu kamu lah pokoknya yang disana

Thursday, December 29, 2016

Kapok dan Sebuah Puisi Tanggung (Kawan)

Sebuah Puisi Tanggung (Kawan)

Kapok - gak mau lagi deh buat cerita pendek pakai sudut pandang orang pertama, berat man. Apalagi spesialisasi gw yang rada nyeleneh gitu hehe, tentang patah hati. Bikin cerita itu engga mudah, tapi juga engga sulit-sulit amat sih. Bakal mudah ketika cerita udah ada di kepala, kemudian kata demi kata mengalir dengan sendirinya. Dan bakal sulit ketika harus sedikit menghayati cerita itu sendiri biar ceritanya bernyawa gitu, hidup.

Ketika bikin cerita pake sudut pandang orang ketiga, penghayatan cerita engga terlalu signifikan. Ini menurut gw pribadi sih, tiap orang sebenernya punya gaya menulis yang berbeda. Beda cerita kalo pake yang sudut pandang orang pertama, jadi gw setidaknya harus memposisikan diri gw seperti orang pertama dalam cerita tersebut. Ini ironi sebenernya, tapi yah gw nulis bukan untuk hal-hal yang berbau melow gitu, bukan untuk gw secara pribadi ataupun orang lain yang baca.

Sebenernya ada hal yang paling mendasar sih, bikin cerita dari sudut pandang orang pertama itu sulit dan engga bisa ngelakar hal-hal aneh. XD

Jadi gw ucapin selamat tinggal buat gaya penulisan kek gitu. Tapi kalo nanti ada inspirasi yang keren abis, ya kali aja ada, gw pasti bakal pake sudut pandang orang pertama. Untuk saat ini, gw lebih menikmati peran si orang serba tahu.
*cheers

Sebuah puisi tanggung: kawan

Padamu kawan
Banyak hal yang tak kuceritakan
Bukan rahasia
Aku tak menyebutnya dengan itu
Bukan karna aku tak percaya
Hanya saja dari caramu melihat
Cukup bagiku mengerti
Kau mungkin lebih tau diriku dibanding diriku sendiri
Untukmu kawan
Dimana aku sampai bosan dengan cerita cintamu
Sebaliknya juga kawan
Kau juga sampai bosan dengan tindak-tandukku
Untukmu kawan
Yang lahir dari rusuk adam
Semoga jalanmu ke kehidupan yang baru dimudahkan
Meskipun banyak hal darimu yang dulu aku rindukan
Waktu akan terus berjalan
hal baik akan bersama kita
Satu hal yang selalu akan aku ingat
Impian manusia takkan pernah habis
Begitu pula dengan mimpi-mimpi kita

Akhir Dari Sebuah Cerita Guys!

akhir cerita

Akhir - Pagi itu aku terbangun, langit-langit ruangan ini begitu kaku, kipas kecil berputar-putar, anginnya lemah, putarannya seperti terganggu, sebentar-sebentar ia mengeluarkan bunyi blejek-blejek, seperti ada sesuatu menghalangi putarannya. Biarlah, sedari dulu memang begitu, sejak pertama kali kipas itu dipasang ia memang begitu. Entahlah, setiap kali aku ingin memperbaiki kipas tersebut, selalu ada perasaan yang menghentikan aku. Jadi kubiarkan saja langit-langit ruangan ini, setidaknya ia hanya monoton secara visual.

Aku melakukan hal yang biasa kulakukan pagi itu, bangun, kemudian minum air putih satu gelas, sebuah ritual dasar ketika bangun tidur. Aku masih ingat ketika pertamakali melakukan ritual tersebut, lambungku perih. Setidaknya hal itu lebih baik daripada harus linglung setiap kali bangun tidur. Semakin lama lambungku semakin terbiasa, bahkan terkadang satu gelas masih saja kurang.

Jika bangun tidur kemudiam meminum air putih adalah ritual, maka air dalam gelas yang selalu kuminum sampai tak tersisa adalah sebuah kepastian. Dan aku tak yakin kapan kepastian itu muncul, mungkin saja karena omelan ibuku yang setiap hari marah-marah ketika air yang kuminum tak pernah habis. Yah siapa tahu, seseorang bisa jadi seperti sekarang, tak lepas dari apa yang ia alami saat kecil, bisa saja.

Aku sebenarnya harus keluar kota hari ini untuk menghadiri resepsi pernikahan saudara, dan seperti biasa aku sudah merencanakan perjalannya, kapan aku berangkat, rute, pakaian, dan sebagainya. Hal ini selalu terjadi ketika bepergian ke tempat yang aku tahu, selalu seperti ini. Keluar kota untuk menghadiri pernikahan bukanlah hal yang menjadi perhatianku saat ini. Ada hal lain yang selalu berputar-putar di kepalaku, kami akan bertemu malam ini, di kota yang sama dimana aku akan pergi.

Hari itu waktu terasa singkat, kereta yang ku tunggu tiba tepat waktu jam 3 sore. Kami saling berkirim pesan satu sama lain, belum ada rencana kami bertemu dimana malam ini, aku sendiri tak ambil pusing soal ini karna bagaimanapun dia lebih tahu dimana tempat nyaman untuk bertemu jadi urusan tempat biarlah dia yang memilih.

Bagiku, kereta merupakan pilihan logis jika ingin berpergian kemanapun, keamanannya terjamin, jadwalnya konkret dan yang paling penting tak ada rasa pusing atau mual ketika membaca sesuatu. Sepertinya aku lebih cocok dengan transportasi jenis ini. Setelah 2 jam lebih, kereta yang kutumpangi sampai di stasiun tujuanku.

“aku udah sampe nih, kamu dimana?” tulisku di pesan.
“aku lagi di rumah teteh, kita ketemuannya rada maleman aja, kamu kemana dulu kek, maen ke kosan temen kamu dulu tah.” dia membalas.
“orang mau ketemu kamu geh, bukan mau ketemu temen.”
“yaudah maen-maen dulu kemana kek, lagian udah lama engga maen kesini kan.”
“yaudah.” balasku singkat.

Aku akhirnya berkeliling kota itu, kuputuskan untuk makan malam dahulu, aku butuh makan berat, lagipula aku berani bertaruh dia tak akan mau makan berat. Mungkin aku terlalu banyak tahu tentang dirinya sampai terkadang aku pura-pura tak tahu walaupun aku sempat kaget ketika dia bilang warna kesukaannya ungu.

Menunggu wanita memang bukan kepalang lamanya, semenjak datang aku sudah berkeliling kesana kemari, ke toko buku, makan, nonton turnamen bulu tangkis, sampai-sampai aku mau mendaftar di turnamen tersebut. Untung saja ini tak berlangsung lebih lama, beberapa pesannya mengurungkanku untuk mengambil formulir pendaftaran tersebut.

“kamu dimana?”
“lagi nonton orang maen bulutangkis.” balasku.
“serius kamu dimana sekarang?”
“lya ini lagi nonton orang maen bulutangkis di Gor.”
“gor dimana?”

Aku keluar dari gor tersebut, mencari-cari plang nama gor dan ketemu tapi kubalas dengan jawaban lain.

“aku di gor yang ada di alun-alun.”
“aku kesana sekarang, jangan kemana-mana.”
“iyah, aku nungguin kamu udah kayak nunggu bidadari turun dari kayangan.”
“iya bentar, ini mau berangkat.”

Nyatanya 1 ikat kacang rebus telah habis aku makan, dan dia masih belum menunjukan batang hidungnya. Pesan darinya kembali masuk.
“kamu dimana?”

“kamu yang dimana?” balasku.
“kita ketemunya di warung x aja yah.” pintanya.
“yaudah aku kesana sekarang.”

Warung x tak jauh dari gor tersebut, walaupun ternyata tempat ini bukan warung yang ada dalam fikiran orang-orang pada umumnya. Akupun seketika langsung faham kenapa tempat itu dinamai seperti itu. Kami akhirnya bertemu di parkiran tempat tersebut, dalam hati aku menggerutu.

“pantes lama, gila ini mah kalo kondangan pengantin cewenya juga bakal kalah saing.”
Jadi aku putuskan untuk acuh sama penampilannya, yah sedikit jahat memang.
“nih kenalin sodara aku, kita keliatan mirip kan!” ungkapnya dengan ceria.

Aku pura-pura memperhatikan sejenak, tangan kiri menyilang ke dada dan tangan kanan menampa dagu. Dalam hati aku memaki.

“mirip darimana, ya cantikan kamu lah. “

tapi tentu saja aku tak bisa seenaknya berkata demikian. Ada hal yang aku percaya, jangan pernah membandingkan wanita satu dengan wanita lainnya. Sayangnya aku tak bisa berbohong didepannya, jadi kujawab saja seadanya.

“engga ah, emang siapa yang bilang mirip?”
“banyak loh, malah banyak yang bilang kita kembar.” dia menjawab.
Kembar dari hongkong, dalam hati aku berucap. Tapi ujung-ujungnya aku menyerah juga.
“iyah iyah mirip.” aku terpaksa mengiyakan.

Obrolan malam itu nyatanya berjalan hambar, suasana tempat itu lah yang sepertinya menjadikan segala sesuatu serasa monoton. Aku mungkin akan memberikan gelar tempat terburuk untuk hangout, mungkin tempat ini lebih cocok untuk orang-orang frustasi, lalu pulang dalam keadaan terhunyung-hunyung.

Tapi tetap saja ada hal menarik disana, sirkulasi udara dari pendingin ruangan di tempat tersebut menjalar di tembok tepat dibelakang kursi, turun dari atas kepala hingga ke kaki, aku sampai yakin orang akan masuk angin jika saja duduk disana selama 15 menit. Tak butuh lama bagi aku dan dia bereaksi pada hal ini, tangan dan kakiku langsung dingin seperti mayat, sedangkan dia mulai gejala flu karna tak bisa kedinginan. Dia akhirnya bersin dan langsung mengeluh.

“gini kalo dingin, pasti langsung begini.”

suaranya berubah menjadi sedikit bindeng. Aku langsung membenarkan posisi dudukku, tangan kiriku ku bentangkan agar angin tak langsung mengenai pundaknya. Dia malah mendekatkan tubuhnya lalu menyandarkan kepalanya di pundakku. Yah aku rangkul saja sekalian, Aroma parfumnya langsung menyengat, dalam hati aku menyumpahi diri sendiri.

“mampus gw, bisa 7 hari 7 malem ini mah wanginya engga ilang.”
Tak lama ia kemudian terbangun, ia seperti menyadari suatu hal.
“kita kan udah bukan siapa-siapa lagi.” ucapnya pelan.
“ya trus, emang kenapa?” aku bingung.
“ya kita engga bisa begini.” raut mukanya terlihat serius.
“itu kan cuman status.” sanggahku.
“ya engga bisa.” ucapnya.

Ia kemudian membenarkan posisi duduknya, menjauh dari sandaran kursi, menjauh dari angin. Kami maaih duduk berdekatan, tapi bagiku ia seperti telah menjauh. Aku kembali ingat kata-katanya kemarin.

“yaudah, kita mulai sekarang masing-masing aja. Kamu ya kamu, aku ya aku.”

Entah mengapa perasaan aneh yang hari ini aku rasakan terjawab, kami telah menjadi orang lain yang berbeda, hanya perasaan yang masih tersisa yang membuat kami tetap dekat.

Malam telah larut, kami akhirnya berpisah, dia pulang ke rumah tetehnya, aku sengaja tak menjawab akan kemana, aku hanya berjalan, berjalan, dan berjalan. Beberapa pesan dan panggilan masuk darinya tak kujawab, malam itu aku sadari satu hal, semua telah berakhir, hari yang datang akan berbeda.

Mereka sebenernya cocok menurut gw, cowonya aneh dan rada-rada gitu, trus cewenya juga sama. Mereka juga kayaknya engga punya alasan jelas gitu kenapa udahan, padahal mereka berdua sama-sama punya rasa gitu. Mungkin gw harus coba tanya langsung deh.

Gw: halo broh pa kabar, lu kenapa kok bisa udahan sama dia?
Broh: wah kayaknya lu harus nanya ke dia juga deh!
Gw: telkonfrence aja broh, biar sekaligus.
Broh: oke gw sambungin nih. Hey!
Dia: iyah, ada apa?
Gw: halo kalian berdua, gw mau nanya nih kalian berdua kok bisa udahan gitu aja sih?
Broh dan dia: ya gitu lah
Gw: ya gitu gimana maksudnya?
Broh dan dia: orang lu yang nulis ceritanya geh.
Gw: ohh gitu tohh, jadi ini jebakan betmen toh ????????????